TETES I
Kita yang buntung, bukannya berdiri pada
satu kaki
Kita berdiri pada desir,
Berdiri pada telapak-telapak angin
TETES II
Meramu gelap dalam cawan,
Setetes ngilu menguncup gurat.
Empat kata sudah cukup, untuk bersetubuh
dengan mereka yang anyir.
Surabaya,
08 Januari 2013
10.16
am
Tidak ada komentar:
Posting Komentar